Tiga Konsep Atasi Tawuran Di Pasar Rumput

By Admin


nusakini.com-Jakarta-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), telah menyiapkan langkah dalam mengatasi dan mencegah kembali terjadinya tindakan tawuran, yang kerap terjadi di wilayah Pasar Rumput, Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Kota Administrasi Jakarta Selatan. 

Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta Taufan Bakri mengatakan, ada tiga konsep yang telah diusulkan oleh Kesbangpol Provinsi kepada para kasuban. Salah satunya, adalah menyiapkan pendidikan sekolah bagi yang putus sekolah, melatih keterampilan bekerja, dan memberikan edukasi secara moral bagi para pemuda. 

"Bagi yang putus sekolah di tingkat SD, kita masukan ke paket A. Lalu B, C, masukan ke tingkat yang sesuai. Dengan bergeraknya orang ke sekolah itu, maka kita berharap meminimkan tingkat tawuran. Tapi bagi mereka yang masuk usia produktif, kita latih untuk bekerja. Karena, di DKI itu punya balai-balai latihan kerja. Mereka dilatih, supaya kalau mereka terlatih, mereka bisa bekerja, dan minimal tokoh-tokoh yang tawuran itu sudah sibuk dan tidak memikirkan lagi. Terakhir, education, baik pendidikan secara moral maupun keagamaan,". 

Taufan menuturkan, pihaknya telah memanggil Kasuban wilayah baik Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, untuk dapat saling berkoordinasi dan melakukan manajemen konflik di lingkungan tersebut. "Ini bukan sendiri, namun juga lintas sektoral. Suban Pusat dan Suban Selatan gabung untuk mengatasi masalah ini," terangnya. Kepala Suku Badan Kesbangpol Kota Administrasi Jakarta Selatan Moh. Matsani mengatakan, pihaknya telah melakukan tindak lanjut dari adanya konsep tersebut. Salah satunya adalah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dalam melakukan pendataan terhadap para remaja yang akan diikutsertakan. 

"Bersama dengan lurah, sudah petakan. Karena yang tahu mereka ini kan lurah. Saya sudah petakan mereka yang putus sekolah untuk kejar paket A, paket B, dan paket C. Selain itu kita juga sudah berkoordinasi dengan pelatihan yang berada di bawah Sudin Sosial," pungkasnya. (p/ab)